Pelaksanaan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2020 resmi berakhir.
Kegiatan lapangan diawali dengan pemutakhiran atau updating rumah
tangga, yang berada pada blok sampel terpilih. Tujuan dilakukan updating
ini adalah untuk memutakhirkan populasi rumah tangga pada blok sampel terpilih,
yang kemudian akan dijadikan sebagai dasar penarikan sampel. Kegiatan updating
rumah tangga berlangsung selama lima hari (3-7 Februari 2020). Pencacah
(petugas lapangan) mendatangi rumah tangga secara door to door, dan
diwajibkan untuk menggambar bangunan fisik pada peta blok sensus yang telah
disediakan.
Setelah penarikan
sampel, kegiatan berlanjut dengan pencacahan lapangan. Sama halnya dengan updating,
pencacah harus mendatangi satu per satu rumah tangga yang menjadi sampel
terpilih. Pada Sakernas Februari 2020 ini, BPS Kabupaten Way Kanan menugaskan 9
pencacah dan 4 pengawas untuk melakukan pencacahan di 14 blok sampel terpilih,
yang tersebar di 14 kecamatan. Ada yang menarik pada setiap kegiatan Sakernas
di BPS Way Kanan selama 2 tahun ini. Adanya blok sampel yang selalu menjadi
sorotan, yaitu Kampung Juku Batu, Kecamatan Banjit. Hal ini dikarenakan untuk
mencapai blok sampel tujuan, medan yang ditempuh sangat sulit karena berada di
atas perbukitan, jalan yang sangat landai dan curam. Namun hal ini tidak
menyurutkan semangat pencacah untuk mendapatkan hasil Sakernas yang
berkualitas.
Pencacahan selesai, maka akan masuk pada
tahapan pengolahan data. Secara umumnya, kegiatan survei di BPS tidak langsung selesai
pada saat pencacahan berakhir. Hasil lapangan akan diolah (entri) dan
setelahnya akan dilakukan validasi dan evaluasi terhadap hasil pencacahan. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan indikator survei yang akurat dan mendekati
kebenaran. Hal serupa juga diterapkan pada kegiatan Sakernas Februari 2020 ini.
Seluruh tahapan kegiatan dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) untuk mendapatkan indikator ketenagakerjaan yang sahih. Hal ini harus
dilakukukan, sebab indikator yang dihasilkan akan menjadi landasan bagi
pemangku kepentingan untuk membuat rancangan kebijakan yang tepat sasaran bagi
masyarakat, berkaitan dengan hal ketenagakerjaan tentunya. Hal lainnya,
indikator-indikator ketenagakerjaan juga menjadi penting, sebagai bahan
evaluasi dari kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah.
Penulis: Citra Tantri Widyaningtyas